Post Terbaru

Kekuatan Keyakinan

Kekuatan Keyakinan, sebuah kisah yang sangat bagus untuk dibaca. Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit... “Silakan duduk,” sambut dr.Paulus. Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien. “Apa yang dirasakan, Mas?” Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni. “Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.” “Tapi buat puasa kuat ya?” “Kuat, Pak....

Sebenarnya Ada Rindu Dihati ini

Dalam masa perkuliahan bagi anak desa pelosok sepertiku ini, 

harus menempuh pendidikan di kota yang ada perguruan tingginya. biasanya jauh dari tempat tinggal. demi menempuh pendidikan nya harus rela jauh dari rumah, jauh dari orang tua. harus siap mandiri harus siap melakukan apa apa sendiri. 

memang sangat menyenangkan sepertinya bila dibayangkan, bisa bebas melakukan hal yang disukai karena tidak akan ada lagi yang melarang. ternyata selain dari itu banyak juga hal yang harus ditanggung. 

 yang jelas pasti ada rindu pada ayah dan ibu. 

aku kadang heran dengan diriku sendiri, aneh saja rasanya... ketika aku membandingkan diriku sendiri dengan teman ku. ada teman kuliah ku itu, mereka begitu akrab dan dekat dengan orang tuanya. bisa luwes bicara melalui panggilan telepon. dia bisa setiap hari telponan dengan orang tuanya, kadang juga seminggu sekali.

sedangkan aku,

aku jarang ngobrol dengan orang tuaku melalui telpon, jadi kalau sedang jauh ya jarang komunikasi. iri rasanya kalau melihat temanku iitu sedang bercanda ngbrol di telpon dengan orangtuanya.

rasa rindu itu pasti ada, 

hanya saja mungkin gengsi ini menutupi. 

...



Komentar